Rabu, 26 September 2012

Cara membuat parut kelapa kering

PENDAHULUAN
Kelapa paut kering merupakan bahan yang berkadar air rendah (maksimal 3%) sehingga dapat disimpan lama. Kelapa parut kering dapat ditambah air, kemudian dipres untuk mendapatkan santan yang digunakan untuk memasak. Disamping itu, kelapa parut kering ini digiling sampai halus menjadi tepung kelapa. Tepung kelapa digunakan untuk bahan pembuat roti dan kue. Sebelum digunakan, kelapa parut kering dibasahi dengan air, kemudian diperas utnuk mengeluarkan santannya.
Walaupun kelapa parut belum banyak beredar di pasaran, diperkirakan di masa endatang, terutama di perkotaan, kelapa parut semakin banyak diminati asyarakat untuk membuat masakan karena lebih praktis dibanding kelapa egar yang harus diparut terlebih dahulu.

BAHAN
Buah kelapa

PERALATAN
  1. Kapak kecil. Alat ini digunakan untuk melepaskan tempurung dari daging uah.
  2. Pisau pengupas kulit daging buah. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit daging buah kelapa.
  3. Mesin pemarut. Mesin ini digunakan untuk memarut daging buah kelapa.
  4. Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan parutan buah kelapa.
  5. Terdapat berbagai tipe alat pengering, seperti : (1) pengering surya yang enggunakan panas matahari, (2) pengering berbagai bahan minyak yang enggunakan panas dari pembakaran minyak bumi atau gas, dan (3) engering berbahan bakar arang yang menggunakan panas dari embakaran arang kayu atau batu bara.

CARA PEMBUATAN
1.      Pengupasan Tempurung
Tempurung dikupas dengan tangan menggunakan kapak kecil. Harus iusahakan agar daging buah tidak pecah. Untuk memudahkan engupasan, buah kelapa dapat dipanaskan terlebih dahulu dengan enggunakan uap panas selama 30~40 menit.

2.      Pengupasan Kulit Daging Buah
Kulit daging buah dikupas dengan pisau khusus. Pengupasan dilakukan ampai bagian luar daging buah menjadi putih bersih tanpa menyisakan kulit daging. Kulit daging buah pengupasan tidak dibuang, tapi diolah untuk engambil minyaknya.

3.      Pemotongan dan Pencucian
Daging buah dipotong, kemudian dicuci bersih. Setelah itu daging buah ditiriskan.

4.      Blanching
Potongan daging buah dicelupkan ke dalam air panas (80~850C) selama 5~8 menit. Proses ini akan membunuh sebagian mikroba, mematikan enzim penyebab pencoklatan, dan melunakan jaringan daging buah.
5.      Pemarutan
Daging buah diparut dengan menggunakan grater machine untuk mendapatkan parutan seperti pita halus, atau desintegrator untuk mendapatkan parutan berupa butiran.

6.      Pengeringan
Parutan kelapa dikeringkan untuk menurunkan kadar air menjadi maksimum 3%. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat pengering. Penjemuran untuk mengeringkan bahan hanya dianjurkan jika langit benarbenar cerah. Selama penjemuran, bahan harus benar-benar dilindungi dari lalat, semut, debu dan kotoran lainnya.

7.      Pengemasan
Kelapa parut kering harus dikemas secara kedap udara dan uap air. Kemasan yang dapat digunakan adalah kantong plastik polietilen, kantong aluminium berlapis plastik, kotak plastik semi kaku, botol kaca, dan kotak kaleng. Sangat dianjurkan ke dalam kemasan dimasukkan gas nitrogen atau karbondioksida agar bahan terkemas mempunyai daya simpan yang lebih panjang.

KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
Jakarta, Januari 2001
Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat