Semangat kerja adalah hal utama

Keterbatasan bukan hambatan

Mutu adalah tujuan

kualitas yang diutamakan

Mudah pemakaian

aman digunakan

kepuasan pelanggan

adalah harapan

Bahan baku

ringan, kuat dan tahan karat

Kamis, 04 Oktober 2012

Kelapa parut

Kelapa parut merupakan isi daripada buah kelapa yang telah diparut, dikikis halus. Kelapa parut merupakan satu bahan penyediaan bagi menghasilkan santan kelapa.

Bagi menghasilkan santan kelapa, biasanya kelapa parut akan dicampur dengan air dan diperah. Ini akan diulang beberapa kali sehingga, santan yang terhasil adalah cair.

Kelapa yang telah diparut boleh disimpan beku di dalam peti sejuk. Apabila hendak digunakan, kelapa parut tersebut boleh dicampurkan dengan air panas dan diramas seperti biasa. Bagi menghasilkan santan yang pekat, buah kelapa yang tua digunakan. Selain itu hanya sekali atau dua perahan dilakukan.

Selain bagi menghasilkan santan, kelapa parut turut digunakan sabagai bahan kuih. Bagi penyedian kuih, buah kelapa yang serdahana muda digunakan atau di sebelah pantai timur dikenali sebagai nyiur kulit hidup. Ini merujuk kepada buah kelapa yang agak muda. Ini kerana kelapa parut yang terhasil rasanya lebih manis. Antara jenis kuih yang menggunakan kelapa parut adalah apam, ondeh-ondeh / buah Melaka, dan pulut cawan.

Pada masa dahulu, kelapa diparut dengan tangan, tetapi pada masa kini, kelapa parut diparut dengan menggunakan mesin pemarut kelapa.
Malah terdapat kelapa parut kering yang ditinkan untuk memudahkan penggunaannya dan tahan disimpan lama.


Sumber:
http://ms.wikipedia.org

Sabtu, 29 September 2012

Kandungan santan kelapa

Minyak dalam santan terdapat dalam bentuk emulsi minyak air dengan protein sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di dalam sistim emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu.

Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai pembungkkus butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan.

Senyawa Nonylmethylketon pada Santan Kelapa

Santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau yang enak. Mengekstraksi santan dapat dilakukan pemerasan dengan tangan dan dilakukan penyaringan.

Pemarutan merupakan tahap pendahuluan dalam memperoleh santa. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan daging buah dan merusak jaringan yang mengandung santan sehingga santan mudah keluar dari jaringan tersebut.

Pemerasan dengan menggunakan tangan untuk memberikan tekanan pada hasil parutan dan memaksa santan keluar dari jaringan.

Santan dapat mengalami destabilisasi oleh beberapa mekanisme destabilisasi yaitu :
  1. Pembentukan krim dan sedimentasi yang disebabkan oleh gaya grafitasi pada fase-fase yang densitasnya berbeda.

  2. Flokulasi atau pengelompokan ( clutering ), setelah flokulasi, globula lemak bergerak sebagai kelompok bukannya individu. Flokulasi tidak melibatkan kerusakan lapisan tipis antar permukaan, yang dalam keadan normal mengelilingi masing-masing globula, dan demikian tidak melibatkan perubahan ukuran globula asli. Muatan elektrostatik yang kurang cukup pada permukaan merupakan penyebab utama flokulasi.

  3. Koalesensi ( coalescence) yang melibatkan pecahnya lapisan tipis antar permukaan , penggabungan globula-globula, dan penurunan areal antar permukaan.

Jumat, 28 September 2012

Manfaat Kelapa

Sejak zaman dahulu Kelapa dikenal dengan pohon yang serba guna, hampir keseluruh bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan hidup.

Kelapa atau Cocos Nucifera adalah sejenis tumbuh-tumbuhan dari golongan atau keluarga arecaeae, termasuk jenis tanaman palma yang memiliki buah dengan ukuran cukup besar. Batang dari pohonnya umumnya berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya berpelepah dan mencapai panjang berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat untuk melindungi daging buahnya perpohonnya biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya.
Berikut beberapa manfaat kelapa :
  • Batang Kelapa.
    Batang dari pohon kelapa  dapat digunakan sebagai kayu dengan kualitas menengah yang dapat digunakan sebagai papan untuk rumah, perabotan rumah tangga.
  • Daun kelapa.
    Daun dari pohon kelapa dapat dijadikan atap untuk rumah sederhana setelah dikeringkan, daunnya yang masih mudah dapat digunakan sebagai bahan pembuat anyaman seperti janur, ketupat, keranjang, kipas, tas tangan bahkan sandal dan tangkai daunnya dapat dibuat sapu lidi.
  • Tandan Bunga kelapa.
    Tandan bungan ini disebut dengan mayang biasa dimanfaatkan orang sebagai hiasan dalam upacara pernikahan bunga betinanya dapat juga dimakan langsung.
  • Nira kelapa.
    Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga disebut nira kelapa dapat diminum langsung sebagai minuman penyegar dan dapat pula difermentasikan menjadi tuak.
  • Buah Kelapa.
    Bagian ini adalah bagian yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi, bagian sabut kelapanya dapat dijual sebagai bahan untuk pengisi jok kursi, ayaman tali, bahan bakar, keset serta sebagai media tanam untuk tumbuhan anggrek. Tempurung atau batok kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kerajinan tangan, sebagai bahan bakar atau arang aktif.
  • Cairan endosprema.
    Cairan endosprema yang melekat pada daging buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman penyegar karena mengandung banyak enzim yang memiliki manfaat sebagai penetral racun.
  • Daging buah kelapa.
    Daging buah kelapa yang masih muda dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat es kelapa muda, daging buah yang sudah tua dan mengeras dapat diparut dan diambil sarinya yang bernama santan kelapa sebagai campuran pembuat kue, sayur dan lainnya, daging buah kelapa yang sudah tua ini juga dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan untuk dijadikan kopra dan dapat dijual dengan nilai tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuat minyak kelapa.
  • Air buah kelapa.
    Air buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai minuman isotonik alami karena banyak mengandung ion yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat pula dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit seperti demam, keracunan dan panas dalam. Didalam air kelapa terkandung gula, serat, protein, antioksidan, vitamin dan mineral. Air kelapa juga sangat ampuh untuk mengobati mabuk dalam perjalan, air kelapa dapat pula dijadikan sebagai bahan pembuat kecap dan bahan pembuatan sari kelapa atau nata de coco
  • Minyak kelapa.
    Sejak zaman dahulu minyak dari buah kelapa telah dikenal sebagai bahan penyembuh, minyak dari buah kelapa dapat diminum untuk program diet, dan dapat dioleskan kerambut untuk mendapatkan rambut hitam yang berkilau.
Sumber bacaan :
http://semuaitubermanfaat.blogspot.com/2012/01/manfaat-buah-kelapa.html

Rabu, 26 September 2012

Cara membuat parut kelapa kering

PENDAHULUAN
Kelapa paut kering merupakan bahan yang berkadar air rendah (maksimal 3%) sehingga dapat disimpan lama. Kelapa parut kering dapat ditambah air, kemudian dipres untuk mendapatkan santan yang digunakan untuk memasak. Disamping itu, kelapa parut kering ini digiling sampai halus menjadi tepung kelapa. Tepung kelapa digunakan untuk bahan pembuat roti dan kue. Sebelum digunakan, kelapa parut kering dibasahi dengan air, kemudian diperas utnuk mengeluarkan santannya.
Walaupun kelapa parut belum banyak beredar di pasaran, diperkirakan di masa endatang, terutama di perkotaan, kelapa parut semakin banyak diminati asyarakat untuk membuat masakan karena lebih praktis dibanding kelapa egar yang harus diparut terlebih dahulu.

BAHAN
Buah kelapa

PERALATAN
  1. Kapak kecil. Alat ini digunakan untuk melepaskan tempurung dari daging uah.
  2. Pisau pengupas kulit daging buah. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit daging buah kelapa.
  3. Mesin pemarut. Mesin ini digunakan untuk memarut daging buah kelapa.
  4. Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan parutan buah kelapa.
  5. Terdapat berbagai tipe alat pengering, seperti : (1) pengering surya yang enggunakan panas matahari, (2) pengering berbagai bahan minyak yang enggunakan panas dari pembakaran minyak bumi atau gas, dan (3) engering berbahan bakar arang yang menggunakan panas dari embakaran arang kayu atau batu bara.

CARA PEMBUATAN
1.      Pengupasan Tempurung
Tempurung dikupas dengan tangan menggunakan kapak kecil. Harus iusahakan agar daging buah tidak pecah. Untuk memudahkan engupasan, buah kelapa dapat dipanaskan terlebih dahulu dengan enggunakan uap panas selama 30~40 menit.

2.      Pengupasan Kulit Daging Buah
Kulit daging buah dikupas dengan pisau khusus. Pengupasan dilakukan ampai bagian luar daging buah menjadi putih bersih tanpa menyisakan kulit daging. Kulit daging buah pengupasan tidak dibuang, tapi diolah untuk engambil minyaknya.

3.      Pemotongan dan Pencucian
Daging buah dipotong, kemudian dicuci bersih. Setelah itu daging buah ditiriskan.

4.      Blanching
Potongan daging buah dicelupkan ke dalam air panas (80~850C) selama 5~8 menit. Proses ini akan membunuh sebagian mikroba, mematikan enzim penyebab pencoklatan, dan melunakan jaringan daging buah.
5.      Pemarutan
Daging buah diparut dengan menggunakan grater machine untuk mendapatkan parutan seperti pita halus, atau desintegrator untuk mendapatkan parutan berupa butiran.

6.      Pengeringan
Parutan kelapa dikeringkan untuk menurunkan kadar air menjadi maksimum 3%. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat pengering. Penjemuran untuk mengeringkan bahan hanya dianjurkan jika langit benarbenar cerah. Selama penjemuran, bahan harus benar-benar dilindungi dari lalat, semut, debu dan kotoran lainnya.

7.      Pengemasan
Kelapa parut kering harus dikemas secara kedap udara dan uap air. Kemasan yang dapat digunakan adalah kantong plastik polietilen, kantong aluminium berlapis plastik, kotak plastik semi kaku, botol kaca, dan kotak kaleng. Sangat dianjurkan ke dalam kemasan dimasukkan gas nitrogen atau karbondioksida agar bahan terkemas mempunyai daya simpan yang lebih panjang.

KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
Jakarta, Januari 2001
Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat

Selasa, 04 September 2012

Cara Membuat Tepung Kelapa

Tepung Kelapa atau sering disebut Kelapa Parut Kering atau juga Desiccated Coconut adalah tepung kelapa yang diperoleh dari parutan kelapa yang sudah cukup tanpa kulit ari yang dikeringkan dalam oven.
Tepung Kelapa banyak digunakan untuk campuran dalam industri makanan kecil seperti permen, gula-gula, kue, puding dan lain-lain.
Untuk membuat Tepung Kelapa, setidaknya ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan (dikutip dari Tri Susanto dalam buku Sarmidi Armen, 2011) yaitu terdiri dari :
  1. Kelapa dikupas sabutnya dan tempurungnya dicungkil
  2. Kulit ari kelapa yang berwarna coklat kemudian dihilangkan, tujuannya adalah menghasilkan daging buah yang putih bersih. Fungsi dari penghilangan kulit ari tersebut adalah upaya untuk menghindari ketengikan. Kemudian cuci sampai bersih.
  3. Lakukan proses blanching (Pasteurisasi) dengan menggunakan uap panas bersuhu 90 C selama 5 menit
  4. Lakukan proses perendaman dalam larutan NaHSO3 1000 ppm selama 10 menit, berfungsi untuk mencegah munculnya warna coklat, mencegah pertumbuhan mikroba dan untuk melarutkan gula yang ada dalam permukaan daging buah yang berasal dari air kelapa, langkah selanjutnya adalah tiriskan.
  5. Lakukan Pemarutan daging buah kelapa yang akan dbuat menjadi Tepung Kelapa dengan mesin parut yang bentuk dapat disesuaikan dengan keinginan
  6. Lakukan pengeringan dengan suhu 50-60 C selama 6 -10 jam sampai mencapai kadar air 3%
  7. Keluarkan Tepung kelapa yang sudah kering dan angin-anginkan kamudian Tepung kelapa siap dibungkus dalam wadah yang kedap air dan udara.
Pada pembuatan Tepung Kelapa, dari bahan baku 10.000 butir biasanya akan menghasilkan rendemen sebanyak 10% nya atau akan mendapat sekitar 1 ton Tepung Kelapa.
Untuk Membuat Tepung Kelapa, setidaknya diperlukan beberapa mesin/alat pemroses, antara lain :
  1. Mesin cungkil kelapa
  2. Mesin Penghilang Kulit ari
  3. Oven pasteurisasi
  4. Mesin Peniris
  5. Mesin parut
  6. Oven Tepung kelapa
Nah…, Sekarang anda sudah tahu cara membuat tepung kelapa, saya sampaikan SELAMAT anda sekarang bisa berinovasi dan berwirausaha mengembangkan Tepung kelapa.
Sumber : Sarmidi Amin

Senin, 03 September 2012

Jual Parut Murah dan Berkualitas


Melayani Pesanan Parut Kelapa Tradisional Dengan Berbagai Ukuran

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 37 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 0,4 mm
Harga Rp. 5.000,-/biji

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 37 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 0,5 mm
Harga Rp. 5.500,-/biji

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 37 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 0,6 mm
Harga Rp. 6.000,-/biji

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 40 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 0,6 mm
Harga Rp. 6.000,-/biji

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 40 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 1,2 mm
Harga Rp. 7.500,-/biji

Parut Kelapa
Ukuran Panjang = 40 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 1,5 mm
Harga Rp. 9.000,-/biji


Parut Singkong ( Sawut)
Ukuran Panjang = 37 cm Lebar = 10 cm
Bahan Galvanis (anti karat) Ketebalan = 0,6 mm
Harga Rp. 5.000,-/biji


HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM
PESANAN LUAR KOTA ATAU LUAR PULAU MENGGUNAKAN PAKET POS
TELEPON/SMS : 0331-773 7887

Minggu, 02 September 2012

Cara Membuat Parut

Masyarakat dusun Sewon Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta sejak dahulu secara turun temurun merupakan pengrajin parut. Parut merupakan alt rumah tangga yang berfungsi untuk memarut kelapa. Dari parutan kelapa akan menghasilkan santan yang digunakan untuk memasak berbagai macam sayur bersantan.Parut terbuat dari bahan kayu pohon melinjo (jawa: kayu so) dan kawat dari bekas rem sepeda.  Kayu melinjo dipilih sebagai bahannya karena kayu tersebut lebih awet dan kawat dapat kuat menancap di kayu. Dalam membuat parut pada dasarnya dapat dibagi menjadi 5 pekerjaan utama, yaitu mencari kayu, mencari kawat, menghaluskan kayu (lamparan), membuat parut dan menjual parut. Masing-masing pekerjaan dikerjakan oleh orang yang berbeda-beda. Khusus yang membuat parut biasanya dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Dengan adanya spesialisasi pekerjaan tersebut, di dusun kami hampir tidak ada yang menganggur. Walaupun hasilnya relatif kecil namun dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. 
Adapun urut-uratan membuat parut adalah:
1.      Pekerjaan penyediaan kayu.
Kayu melinjo ditebang, kemudian dipotong-potong melintang dengan panjang kurang lebih 35 cm. Setelah dipotong-potong kemudian dibelah-belah selebar kurang-lebih 15 cm yang disebut “lamparan” dan siap dijual dengan harga rata-rata Rp. 1.000,00.
2.      Pekerjaan menghaluskan “lamparan”.
Kayu “lamparan” yang sudah dibeli kemudian diantarkan ke bagian tukang menghaluskan “lamparan”. “Lamparan” pada kedua permukaannya dihaluskan dengan menggunakan alat pasah dan sisi-sisinya dirapikan dengan menggunakan“pethel”. Upah menghaluskan setiap “lamparan” rata-rata Rp. 500,00.
3.      Pekerjaan membuat parut
Tukang pembuat parut setelah “lamparan” sudah dihaluskan adalah membeli kawat dengan harga Rp. 40.000,00 per kilo gramnya. Rata-rata satu parut membutuhkan kawat 0,5 ons kawat. Alat untuk membuat parut selain dengan bahan kayu yang sudah jadi dan kawat, adalah alat pemukul (pukul) untuk memukul kawat, tang (supit) untuk memotong kawat dan meja (dingklik) untuk alas kayu. Kawat sebelum digunakan dibakar lebih dahulu kurang lebih 5 menit agar mudah dipotong. Adapun caranya adalah:Kayu diletakkan di atas dingklik. Tangan kanan memegang alat pemukul dan kawat, dan untuk tangan kiri memegang “supit”. Kawat dipotong menggunakan “supit” dan diletakkan pada kayu yang dimulai kurang lebih 3 cm dari sisi kanan, kemudian dipukul, demikian seterusnya sampai membentuk kolom-kolom yang sejajar dengan jarak kurang lebih 0,5 cm dan untuk mengakhiri, kayu disisakan kurang lebih 3 cm juga. Waktu pembuatan parut membutuhkan waktu rata-rata 2 jam setiap parutnya. Parut yang sudah jadi kemudian dijual pada orang yang bias membeli parut. Harga parut tergantung pada besar kecilnya parut dan rata-rata harganya Rp. 5.000,00. Dari pengeluaran untuk mengadakan bahan tersebut maka keuntungan yang didapat dalam membuat parut dapat dihitung setiap parutnya adalah sebagai berikut:
Beli lamparan                 : Rp. 1.000,00
Menghaluskan lamparan: Rp.   500,00
Beli kawat                      : Rp. 2.000,00 +
Jumlah                            : Rp. 3.500,00
Keuntungan Rp. 5.000,00 – Rp. 3.500,00 = Rp. 1.500,00
Jadi setiap satu hari apabila mendapat 5 parut maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 7.500,00.
Sampai saat parut masih tetap laku dan dibutuhkan orang, terutama masyarakat pedesaan yang sering masak sayur memakai santan. Mesin penggiling kelapa memang sudah lama ada tetapi orang harus pergi ke pasar dan bila untuk kebutuhan masak sehari-hari tidak efektif apabila harus ke pasar.